SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT-KUADRAT & CONTOH SOALNYA

 ARMELIA SHAFA FELISHA PUTRI

X MIPA 1 (04)


SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT-KUADRAT

 

Sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel terdiri dari dua pertidaksamaan kuadrat. Salah satu metoda yang paling populer dalam menyelesaikannya adalah dengan metoda grafik. 

Bentuk umum sistem pertidaksamaan dua variabel kuadrat-kuadrat , yaitu : 

  

a, b, c bilangan real dan a ≠ 0.

Langkah-Langkah Penyelesaian

Langkah 1

Tentukanlah pembuat nol dengan cara merubah tanda pertidaksamaan hingga menjadi “sama dengan”. Akar-akar persamaan kuadrat yang didapat yaitu pembuat nol.

x2 + x – 6 = 0 ,difaktorkan
menjadi (x +3)(x-2) = 0

Pembuat nol dari persamaan tersebut bisa dicari dengan memakai cara ini..

Pertama gunakan :
x + 3 = 0
x = -3

Kedua kita gunakan :
x – 2 = 0
x = 2

Maka, pembuat nolnya sudah didapat yaitu -3 dan 2.

Langkah 2
Gambarlah pembuat nol pada garis bilangan, Lalu tentukan tanda masing-masing interval dengan cara mensubstitusi sembarang bilangan yang ada pada tiap interval ke persamaan pada ruas kiri. Tulis (+) adai hasil substitusi adalah bernilai positif dan tulis (−) jika hasil substitusi adalah bernilai negatif.

Catatan :
Tanda untuk tiap interval yaitu slalu berselang-seling (+)(−)(+) atau (−)(+)(−), kecuali jika akar-akar yang didapat sama (kembar)

Tips :
Jika akar-akar yang didapat berbeda, cukup cari tanda pada satu interval saja, sisanya tinggal ditulis berselang-seling mengikuti pola diatas. Dahulukan interval yang memuat angka nol agar perhitungan lebih mudah (jika nol bukan merupakan pembuat nol).

Langkah 3
Tentukanlah daerah penyelesaian atau arsiran.
Untuk pertidaksamaan “>” atau “≥”, daerah penyelesaian yang berada pada interval bertanda positif (+).
Untuk pertidaksamaan “<” atau “≤”, daerah pernyelesaian yang berada pada interval bertanda negatif (−).

Langkah 4
Tulis sebuah himpunan penyelesaian, yaitu interval yang memuat daerah penyelesaian.

Himpunan penyelesaian ada pada ujung-ujung interval

 

CONTOH SOAL 

1. Gambarlah kedua pertidaksamaan kuadrat berikut ini dalam satu sistem koordinat Cartesius, kemudian tentukan daerah penyelesaiannya
y > x2 – 9
y ≤ –x2 + 6x – 8

Jawab = 

(1) Tititk potong dengan sumbu-X syarat y = 0
      x2 – 9 = 0
     (x + 3)(x – 3) = 0
      x = –3 dan x = 3
Titik potongnya (–3, 0) dan (3, 0)


(2) Tititk potong dengan sumbu-Y syarat x = 0
      y = x2 – 9
      y = (0)2 – 9
      y = –9
Titik potongnya (0, –9)

(3) Menentukan titik minimum fungsi y = x2 – 9


(4) Gambar daerah penyelesaiannya
(Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian)

2. Gambar daerah penyelesaian pertidaksamaan y ≤ –x2 + 6x – 8

Jawab = 


(1) Tititk potong dengan sumbu-X syarat y = 0
      –x2 + 6x – 8 = 0
        x2 – 6x + 8 = 0
     (x – 4)(x – 2) = 0
      x = 4 dan x = 2
Titik potongnya (4, 0) dan (2, 0)

(2) Tititk potong dengan sumbu-Y syarat x = 0
      y = –x2 + 6x – 8
     y = –(0)2 + 6(0) – 8
     y = –8
Titik potongnya (0, –8)


(3) Menentukan titik maksimum fungsi y = –x2 + 6x – 8



(4) Gambar daerah penyelesaiannya
(Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian)


Daerah penyelesaian kedua pertidaksamaan itu adalah irisan dua daerah penyelesaian masing-masing pertidaksamaannya, yakni:

3. Tentukan HP dari −x² − 3x + 4 > 0

Jawab = 


Pembuat nol
−x² − 3x + 4 = 0
x² + 3x − 4 = 0
(x+4) (x−1) = 0
x = −4 atau x = 1

Untuk interval −4 < x < 1, ambil x = 0
−x² − 3x + 4 = −(0)² − 3(0) + 4 = 4 (+)

Karena pertidaksamaan bertanda “>” , Jadi, daerah penyelesaian ada pada interval yang bertanda (+).
∴ HP = {−4 < x < 1}

4. Tentukanlah HP dari x² − 2x − 3 ≥ 0

Jawab =


Pembuat nol
x² − 2x − 3 = 0
(x+1) (x−3) = 0
x = −1 atau x = 3

Untuk interval −1 < x < 3, ambil x = 0
x² − 2x − 3 = (0)² − 2(0) − 3 = −3 (−)

Karena pertidaksamaan bertanda “≥” , Jadi, daerah penyelesaian ada pada interval yang bertanda (+).
∴ HP = {x ≤ −1 atau x ≥ 3}

5.  x(3x + 1) < (x + 1)² − 1

Jawab = 


Terlebih dulu ubah dalam bentuk umum pertidaksamaan kuadrat yaitu:
x(3x + 1) < (x + 1)² − 1
⇔ 3x² + x < x² + 2x + 1 − 1
⇔ 2x² − x < 0

Pembuat nol :
2x² − x = 0
x ( 2x − 1 ) = 0
x = 0 atau x = 1/2

Untuk interval x > 1/2 maka ambil x = 1
2x² − x = 2(1)² − 1 = 1 (+)

Sebab pertidaksamaan bertanda “<” , Jadi, daerah penyelesaian ada pada interval yang bertanda (−).
∴ HP = {0 < x < 1/2}

6. Dio akan melemparkan bola dan menginginkan ketinggian bolanya paling tidak mencapai 8t-t2. Indra akan melempar bola 2 detik setelah Dio dan menginginkan ketinggian bolanya paling tidak mencapai 10t-t2 (t dalam detik). Pada detik keberapa bola Dio dan bola Indra akan berada pada ketinggian yang sama? Berapa ketinggiannya?

Jawab =

h1 = Ketinggian bola Dio

h2 = Ketinggian bola Indra

Menentukan pertidaksamaan untuk ketinggian masing-asing bola.

h1 ≤ 8t-t2

Bola indra dilempar 2 detik setelah bola Dio,maka:

h2 ≤ 10(t-2) - (t-2)2↔ h2 ≤ 10t-20 - (t2 – 4t + 4)

h2 ≤ 10t-20 - t2 + 4t – 4

h2 ≤ - t2 + 14t – 24

Ketinggian tidak boleh nol, maka h1 ≥ 0 dan h2 ≥ 0

Sistem pertidaksamaan yang menyatakan ketinggian dari kedua bola pada waktu (t) yang bersamaan adalah:

Dengan h1 ≥ 0 dan h2 ≥ 0

Langkah selanjutnya adalah menggambar grafik h1 = -t2 + 8t, kemudian menggambar grafik

h2 = -t2 + 14t – 24

  1. Menggambar grafik h1 = -t2 + 8t
  1. h1 = -t2 + 8t merupakan parabola yang mempunyai nilai a = -1 ,b = 8 dan c = 0. a = -1 , maka parabola terbuka kebawah.
  2. Titik potong dengan sumbu t.
    h = 0↔-t2 + 8t = 0
    ↔t (-t + 8) = 0
    ↔t = 0 atau t = 8.
    Jadi , titik potong grafik h1 = -t2 + 8 dengan sumu t adalah (0,0) dan (8,0).
  3. sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel 7
  4. Uji titik untuk menentukan daerah pertidaksamaan. Ambil sembarang titik dibawah kurva, misalkan (1,0). Subtitusikan pada pertidaksamaan h1 ≤ -t2 + 8t diperoleh 0 < 7. Jadi daerah pertidaksamaan h1 ≤ -t2 + 8t berada dibawah kurva h1 = -t2 + 8t. Karena h1 ≥ 0 , maka diperoleh daerah penyelesaian seperti diatas.
  5. sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel 8
  1. Menggambar grafik h2 = -t2 + 14t – 24.
    h2 = -t2 + 14t – 24 merupakan parabola yang mempunyai nilai a = -1 ,b = 14 dan c = -24.
    a = -1, maka parabola terbuka ke bawah.
    Titik potong dengan sumbu t.
    h = 0↔- t2 + 14t – 24 = 0
    ↔ t2 - 14t + 24 = 0
    ↔(t – 2) (t – 12)= 0
    ↔t = 2 atau t = 12.

Jadi, titik potong dengan sumbu t adalah (2,0) dan (12,0).

Koordinat titik puncak (-b/2a,-D/4a) = (7,25)

Uji titik untuk menentukan daerah pertidaksamaan.

Ambil sembarang titik dibawah kurva, misalkan (5,0). Subtitusikan pada pertidaksamaan h2 ≤ -t2 + 14t – 24 diperoleh 0 < 21. Jadi, daerah pertidaksamaan h2 ≤ -t2 + 14t – 24 berada dibawah kurva h2 = -t2 + 14t – 24. Karena h2 ≥ 0, maka diperoleh daerah penyelesaian seperti dibawah.

sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel 9

Langkah selanjutnya adalah menggabungkan kedua kuadrat grafik dalam satu sistem koordinat cartesius seperti gambar dibawah.

Diperoleh daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut yang merupakan irisan dari masing-masing daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat yang membentuknya.

sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel 10


Daftar Pustaka 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FUNGSI TRIGONOMETRI DAN BEBERAPA CONTOH SOALNYA

Perasaan Saya Keterima di SMA Negeri 63 Jakarta

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT-LINEAR DAN BEBERAPA CONTOH SOALNYA